Caulerpa Racemosa Sebagai Sumber Pangan Fungsional Indonesia
By: Salsa Nabila (Dept. Keilmuan)
Caulerpa racemosa merupakan jenis makro alga hijau yang sering dimanfaatkan dan dibudayakan oleh masyarakat sekitar pantai. Caulerpa racemosa juga akrab dikenal dengan sebutan “sea grape” atau anggur laut karena bentuknya yang menyerupai anggur. Alga ini ditemukan pertama kali pada tahun 1926 di pantai Tunisia perairan Mediterania. Caulerpa adalah salah satu genus alga laut dari famili Caulerpaceae dan termasuk spesies dari kelas Chlorophyceae. Makro alga jenis ini memiliki thallus berwarna hijau, perakaran relatif besar dan meruncing. Saat masa reproduksi, Caulerpa racemosa akan mengeluarkan substansi berwarna putih susu namun akan mati dalam 1-2 hari, kemudian akan kehilangan warnanya dan hancur mengotori perairan. Keberadaan anggur laut dapat dijumpai di paparan terumbu karang dengan kedalaman hingga 200 m. Sebagai fitobentik, tumbuhan ini hidup menancap di substrat dasar perairan laut seperti karang mati, fragmen karang, pasir dan lumpur. Pertumbuhannya bersifat epifitik atau saprofitik dan kadang-kadang berasosiasi dengan tumbuhan laut. (Yudasmara., 2014).
Keberadaan anggur laut di Indonesia sudah cukup banyak karena memiliki fungsi ekonomis yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dengan proses pengolahan yang cukup mudah. Sebagian masyarakat mengkonsumsi anggur laut karena kebiasaan turun temurun. Tetapi pengetahuannya hanya terbatas pada anggur laut dapat dimakan, tidak beracun, dan nikmat jika dijadikan lalapan pendamping nasi. Jumlah anggur laut yang dikonsumsipun terbatas pada kebutuhan masyarakat sehari-hari saja karena jika berlebihan dan disimpan lama, bulir pada anggur laut mudah pecah sehingga tidak enak lagi untuk dikonsumsi. Caulerpa racemosa mudah mengalami kemunduran mutu karena kadar airnya yang tinggi. (Anwar dkk., 2016). Anggur laut juga dapat dimanfaatkan sebagai urap-urap, sirup, selai, permen jelly dan sup krim instan dengan pengolahan yang cukup mudah. (Indarjo dkk., 2020).
Pengembangan mikroalga ini cukup besar karena mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh, dan dikenal oleh sebagian masyarakat. Beberapa jenis rumput laut merupakan sumber potensial pangan fungsional yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan karena mengandung senyawa kimia yang mempunyai aktivitas biologis atau zat bioaktif. Senyawa aktif biologis itu merupakan metabolit sekunder yang berupa alkaloid, flavonoid, terpenoid, tannin, dan saponin. (Puspita dkk., 2019)
DAFTAR
PUSTAKA
Indarjo, Agus., Gazali, Salim., Andi,
Izza. N., Mazlan., Ayu, Tri. F. dan Christine. Dyta. N. (2020). Peningkatan
Nilai Ekonomi Anggur Laut (Caulerpa sp.) Melalui Diversifikasi Produk
Menjadi Sirup dan Selai. Berdikari: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia.
2(2): 83-87.
Puspita, Dhanang., Windu,
Merdekawati. dan Nella, Suryani. R. (2019). Pemanfaatan Anggur Laut (Caulerpa
racemosa) dalam Pembuatan Sup Krim Instan. Jurnal Teknologi Industri
Pertanian. 29(1): 72-78.
Yudasmara, Gede. A. (2014). Budidaya Anggur Laut (Caulerpa racemosa) Melalui Media Tanam Rigid Quadrant Nets Berbahan Bambu. Jurnal Sains dan Teknologi. 3(2): 468-473.
Komentar
Posting Komentar