Sampah Putung Rokok Menjadi Ancaman di Laut #Ombac5.0
Nama : Putri Nisrina Ambarwati
NIM
: 09040120060
Kelas : Biologi (B)
Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, secara geografis Indonesia
terletak pada posisi yang strategis. Total luas laut Indonesia sekitar 5 juta
km2 dan zona ekonomi eksklusif sekitar 2,7 juta km2 (Suharsono, 2014). Indonesia
termasuk ke dalam penyumbang sampah plastik terbesar ke-2 di dunia. Masalah
sampah menjadi fokus utama karena berkaitan dengan kondisi lingkungan negara.
Indonesia
juga memiliki berbagai keanekaragaman jenis biota laut yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Keanekaragaman ini merupakan sumber pangan, sumber lapangan
pekerjaan dan sumber kehidupan. Di samping banyaknya keanekaragamaan jenis
biota laut yang tersebar luas di Indonesia, potensi pencemaran lingkunganpun
memiliki peluang yang cukup besar terutama lautan. Sampah yang dibuang di laut
atau sampah laut menjadi permasalahan yang sulit untuk dikendalikan. Salah
satunya yaitu sampah puntung rokok. Sampah puntung rokok merupakan sampah yang
paling umum dan banyak ditemui. Jumlah yang banyak ini tidak lepas dari
kebiasaan perokok dalam membuang puntung sembarangan. Banyak orang yang
menganggap remeh sampah puntung rokok dan tidak memiliki dampak yang besar bagi
lautan, tapi nyatanya sampah puntung rokok memiliki dampak yang cukup besar
bagi kehidupan makhluk hidup di laut. Sampah puntung rokok memiliki dampak
negatif seperti dapat meracuni ikan-ikan bahkan dapat menyebabkan ikan-ikan mati.
Zat yang terkandung dalam puntung rokok termasuk zat yang bahaya. Selain itu,
puntung rokok juga baru dapat diuraikan dalam waktu yang cukup lama. (Hutomo,
2018)
Sebagai
generasi muda kita harus menyadari bahaya dan potensi dari sampah puntung rokok
tersebut. Puntung rokok dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai guna upaya
penanganan limbah. Salah satunya menjadikan puntung rokok sebagai pestisida
alternatif, hal tersebut dapat mengurangi potensi sampah puntung rokok di
lautan, kita juga harus melakukan konservasi laut guna menjaga ekosistem laut. (sunandar,
2020).
Komentar
Posting Komentar