Bintang Laut #Ombac5.0

 

Nama            : Muhammad Novan Surya Ramadhan

NIM              : 09030120045

Kelas             : Biologi (B)

Angkatan       : 2020


Klafisikasi :

Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Forcipulata
Famili : Oreasteridae
Genus : Culcita
Spesies : Culcita sp.

Bintang laut termasuk hewan yang mempunyai daya regenerasi yang tinggi. Bila satu lengan terpotong maka bagian yang hilang akan segera dibentuk kembali dalam beberapa waktu. Mereka biasa hidup membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari beberapa individu. Hewan ini kadang tidak terlihat dari permukaan air karena bersembunyi dengan cara membenamkan diri dalam timbunan pasir.

Bintang laut memiliki preferensi terutama ke areaarea yang lebih terlindung seperti laguna dan perairan yang lebih dalam di sepanjang front reef. Bintang laut spesies Linckia laevigata sebaran populasinya mencakup area terluas jika dibandingkan dengan populasi lain di perairan. Individu-individunya ditemukan di semua tipe habitat, mulai dari intertidal hingga subtidal kedalaman > 10 m. Namun, lebih cenderung tersebar luas dan menempati area mikrohabitat terumbu karang.

            Bintang laut spesies Nordoa tuberculata ini sering ditemukan soliter dan selalu menempati area yang tergenang (kedalaman 1.5 m - 5 m). Bintang laut ini pada saat hidup memiliki pola warna tubuh yang sangat mudah dikenali (berwarna belang-belang cokelat tua dan muda) yang melintang di semua lengan, posisinya hanya ditemukan di area terumbukarang seperti celah-celah dan juga berbagai jenis karang, tapi lebih dominan menempati lokasi pecahan karang (rubble), hingga di permukaan pasir sekitar terumbu karang. Nordoa tuberculata merupakan pemakan detritus dan lapisan busukan dari biota sessil bentos (Yusron, 2010).

        Bintang laut spesies Culcita novaeguineae memiliki morfologi yang sangat kontras dengan bintang laut lainnya.Bintang laut dengan bentuk tubuh yang gemuk dan lengan yang tidak berkembang ini, ditemukan dominan tersebar pada habitat intertidal. Beberapa individu sering berada dalam kondisi yang terekspos ke udara, namun lebih umum ditemukan berada dalam air laut dengan kedalaman 1 m – 2 m. Culcita novaeguineae merupakan satu-satunya jenis yang ditemukan lebih dominan di mikrohabitat lamun, namun sebenarnya microhabitat dari bintang laut ini lebih dominan berada di pasir yang berkombinasi dengan lamun. Di mikrohabitat tersebut, Culcita novaeguineae memakan detritus dan juga sedimen organik, hewan kecil yang sessile, hingga polip karang (Lane dan Vandenspiegel, 2003) dalam (Yusron, 2010)

        Sebagian besar bintang laut ditemukan di daerah tropis Indo Pasifik. Banyaknya terumbu karang menjadi faktor kelimpahan bintang laut di daerah Indo Pasifik. Seringkali biota ini di ketemukan di dekat terumbu karang atau berasosiasi dengan terumbu karang dan terumbu karang merupakan sumber makanan dari bintang laut. Menurut Lariman (2010) dalam Djibran et al., (2014) salah satu spesies asteroidea ditemukan bersama dan berlimpah pada

        Permukaan yang keras, berbatu, berpasir, atau di dasar yang lunak. Spesies yang lain ditemukan berada di dasar laut yang berbatu. Spesies Asteroidea umumnya soliter tetapi pada kondisi ekologi tertentu bintang laut menghindari sinar matahari langsung atau pengeringan yang berlebihan, beberapa individu berkumpul pada tempat yang sama demi pertahanan. Asteroidea bergerak merayap di atas dasar substrat dengan kecepatan yang agak lambat. Habitat dari bintang laut membentang dari zona intertidal, yaitu pantai yang terkena udara saat air surut dan zona abyssal yang berada di bawah air selama pasang. Tidak hanya di zona intertidal dan zona abyssal, bintang laut sering diketemukan di lubang – lubang kecil. Semua filum Echinodermata memiliki peran dalam ekosistem laut baik ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang. Bintang laut disebut sebagai kunci ekologi yang berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. (Raghunathan dan Venkataraman, 2012 dalam Triana et al., 2015).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Caulerpa Racemosa Sebagai Sumber Pangan Fungsional Indonesia

Bintang Laut Berduri #Ombac5.0

Sampah Putung Rokok Menjadi Ancaman di Laut #Ombac5.0